TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

MENTERI AGAMA BUKA MTQ XXXII PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2012

Karawang (News ADS Radio, Cikampek). Setelah lama dinanti-nantikan,, penyelenggaraan event keagamaan terbesar Jawa Barat yang akan dgelar di Kabupaten Karawang akhirnya dimulai. Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Yusuf M. Effendi, dan Bupati Karawang H. Ade Swara secara simbolis menabuh bedug sebagai tanda dimulainya kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXII Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Karawang Tahun 2012, Sabtu (21/4).
Upacara Pembukaan MTQ XXXII Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Karawang Tahun 2012 sendiri berlangsung sangat meriah. Selain dipadati oleh berbagai elemen masyarakat  dari berbagai Kab/kota di Jawa Barat, prosesi upacara pembukaan juga dimeriahkan oleh berbagai attraksi hiburan, termasuk diantaranya adalah pesta kembang api yang menerangi malam dimulainya MTQ Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Karawang.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, kehadiran diirinya untuk membuka langsung penyelenggaraan MTQ XXXII Jawa Barat di Kabupaten Karawang merupakan bentuk apresiasi terhadap Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Karawang yang telah memberikan perhatian besar terhadap pendidikan Islam, serta beragam kegiatan keagamaan lainnya. “Ini merupakan langkah positif yang tentunya harus diberikan apresiasi tersendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut Menag mengatakan, menjelang diselenggarakannya MTQ tingkat Nasional, diberbagai wilayah di Indonesia ramai diselenggarakan kegiatan MTQ tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Ayat-ayat Alquran saat ini berkumandang dimana-mana dan terus menjadi tradisi bangsa kita., “ini tradisi yang sangat baik, dan telah diselenggarakan mulai dari bawah hingga ke tingkat nasional,” tuturnya.
Penyelenggaraan MTQ, lanjut Menag, merupakan salah satu bentuk upaya untuk menjaga kesucian Al-quran. Allah SWT sendiri memiliki janji untuk terus menjaga kesucian Alquran, dalam pikiran maupun hati. Melalui musabaqoh ini, Alquran tidak hanya sekedar dibaca maupun ditulis, melainkan ditanamkan di dalam hati. “Dan Alhamdulillah, hingga saat ini jumlah Hafidzoh (penghafal Alquran) terus bertambah, baik dalam kualitas maupun kuantitas,” imbuhnya.
Menag melanjutkan, melalui MTQ ini, keberadaan Alquran diharapkan selain terus dibaca, juga dapat menggetarkan hati umat muslimin. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh umat muslimin untuk menjadikan Alquran sebagai solusi bagi berbagai permasalahan yang ada. “Di dalam Alquran sesungguhnya terdapat petunjuk dan pelajaran bagi kita semua, yang dapat diaplikasikan baik secara pribadi maupun kolektif,” jelasnya
Menag menambahkan bahwa kondisi generasi muda saat ini, khususnya anak-anak cukup memprihatinkan. Anak-anak saat ini sudah jarang yang mengaji saat tiba waktu Maghrib, sebagaimana kita saat kanak-kanak dahulu. Mereka lebih senang berada didepan layar kaca dan melihat tayangan yang jauh dari nilai pendidikan, tanpa tata bahasa yang baik. Untuk itu, melalui kegiatan ini, dirinya menghimbau kepada seluruh orang tua untuk kembali menggalakan kegiatan maghrib mengaji. “Dengan demikian, anak-anak dapat lebih dekat dan berkomunikasi dengan orang tua, serta tidak terjerumus dalam kegiatan negatif seperti narkoba, ataupun geng motor yang sedang marak saat ini,” tambahnya.
Disisi lain, Gubernur Ahmad Heryawan menjelaskan bahwa melalui MTQ ini, terdapat sejumlah komitmen yang diharapkan dapat menghadirkan kembali nilai-nilai Alquran di dalam kehidupan. MTQ sendiri merupakan salah satu wahana untuk siarkan Islam, nilai-nilai Alquran yang universal, kedamaian, kejujuran, dan beragam nilai-nilai lain yang bersumber pada Alquran. “Selain itu, MTQ sendiri merupakan ajang seleksi bagi Jawa Barat ntuk menjadi yang terbaik di tingkat nasional di Maluku,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Ade Swara menambahkan, penyelenggaraan MTQ di Kabupaten Karawang tahun ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya pada tahun 1994, Kabupaten Karawang juga bertindak selaku tuan rumah. Namun demikian, dirinya berharap MTQ bukan saja merupakan ajang untuk mencari juara, tetapi lebih dari itu harus menjadi wahana untuk meningkatkan pemahaman Alquran. “MTQ bukan sekedar arena pengembangan seni dan kebudayaan umat islam tentang bacaan dan pemahaman Alquran, tetapi juga sekaligus menjadi wahana untuk mengevaluasi dan mengintrospeksi diri seberapa jauh kita telah melaksanakan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya,” pesannya. (News ADS Radio, Cikampek)

Type above and press Enter to search.