TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

Menjelajah Dago Pakar Bersama Kera

Tahura Ir. H. Juanda
TAMAN Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda atau lebih dikenal dengan Dago Pakar di Bandung, Jawa Barat, memiliki berbagai koleksi flora dan fauna. Yang menarik, selama perjalanan mengeksplorasi tempat ini, Anda akan ditemani kera yang berkeliaran bebas.

Tahura Ir. H. Djuanda merupakan taman hutan raya pertama di Indonesia. Hutan ini diresmikan pada 14 Januari 1985, bertepatan dengan hari kelahirann Ir. H. Djuanda.

Luas Tahura Ir. H. Djuanda mencapai 526 hektare. Di sini, hutan-hutan sudah terbagi menjadi beberapa blok, ada blok perlindugan, koleksi tanaman, dan pemanfaatan. Blok pemanfaatan ini yang sering digunakan untuk kunjungan wisatawan. Untuk terus mejaga lingkungan di blok hutan pemanfaatan, pihak Balai Pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda rajin melakukan kontrol untuk melakukan budidaya tanaman.

Blok koleksi tanaman memiliki luas 30 hektare. Di blok ini terdapat 250 pohon dengan 112 spesies berbeda. Di antara pepohonan tersebut adalah pinus Meksiko, mahoni Urganda, cemara Sumatera, dan angsana. Untuk melengkapi koleksinya, saat ini Tahura Ir. H. Djuanda melakukan penaaman berbagai jenis tanaman anggrek. Jika Anda berkunjung saat anggrek-anggrek bermekaran, keindahan yang disuguhkan tentu akan mengundang decak kagum.

Di Tahura Ir. H. Djuanda pun terdapat hewan-hewan, seperti burung, kera, kupu-kupu, dan rusa. Untuk rusa, terdapat satu blok khusus yang digunakan sebagai tempat berkembang biak. Sementara kera, dapat Anda nikmati dengan bebas karena mereka berkeliaran dari pohon satu ke pohon lainnya.

Tahura Ir. H. Djuanda yang buka mulai pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB ini biasanya digunakan untuk tempat lari pagi. Untuk dapat menikmati keseluruhan taman hutan raya ini, Anda pun dapat memanfaatkan jasa tur guide untuk mendampingi perjalanan. Saat ini, Balai Pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda sedang berusaha meningkatkan fasilitas yang tersedia.

"Saat ini sedang berusaha mencari investor yang ingi berinvestasi," imbuh Imam. Target utama adalah perbaikan fasilitas toilet dan mushalla.

Untuk akomodasi penginapan, di sini pun tersedia tempat penginapan yanng dikelola oleh pemerintah daerah. Dengan tarif Rp500 ribu per malam, guest house ini dapat digunakan untuk 6-15 orang yang terbagi ke dalam tiga kamar. 

(http://travel.okezone.com/read/2012/10/17/408/705164/menjelajah-dago-pakar-bersama-kera)

Type above and press Enter to search.