JAKARTA- Penyanyi dangdut Rhoma Irama tampaknya tetap kritis terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
Raja dangdut itu menyarankan agar Jokowi bisa menciptakan masyarakat Jakarta yang agamis dan menjalankan Pancasila. "Harus mampu menciptakan masyarakat Jakarta yang agamis yang pancasila," tekan Rhoma saat ditemui di Kampung Artis, Jakarta Timur, Minggu (28/10/2012).
Bahkan Rhoma menuntut adanya perubahan fisik dan nonfisik seperti yang digembar gemborkan Jokowi saat kampanye.
"Seharusnya ya perubahan fisik dan nonfisik yang signifikan sesuai janji mereka. Kita lihat 100 hari lah, apakah benar-benat mereka membawa perubahan secara fisik dan nonfisik. Nanti kita lihat lah," katanya.
Ayah Ridho Rhoma itu sebelumnya sempat bersitegang dengan Jokowi perihal ceramahnya di sebuah masjid yang menyebut ibunda eks Wali Kota Solo itu beragama Kristen. Di sebuah acara televisi, Rhoma akhirnya minta maaf setelah dijelaskan Jokowi bahwa ibundanya seorang muslimah dan telah menjalani haji beberapa tahun lalu.
Raja dangdut itu menyarankan agar Jokowi bisa menciptakan masyarakat Jakarta yang agamis dan menjalankan Pancasila. "Harus mampu menciptakan masyarakat Jakarta yang agamis yang pancasila," tekan Rhoma saat ditemui di Kampung Artis, Jakarta Timur, Minggu (28/10/2012).
Bahkan Rhoma menuntut adanya perubahan fisik dan nonfisik seperti yang digembar gemborkan Jokowi saat kampanye.
"Seharusnya ya perubahan fisik dan nonfisik yang signifikan sesuai janji mereka. Kita lihat 100 hari lah, apakah benar-benat mereka membawa perubahan secara fisik dan nonfisik. Nanti kita lihat lah," katanya.
Ayah Ridho Rhoma itu sebelumnya sempat bersitegang dengan Jokowi perihal ceramahnya di sebuah masjid yang menyebut ibunda eks Wali Kota Solo itu beragama Kristen. Di sebuah acara televisi, Rhoma akhirnya minta maaf setelah dijelaskan Jokowi bahwa ibundanya seorang muslimah dan telah menjalani haji beberapa tahun lalu.
(http://celebrity.okezone.com/read/2012/10/28/33/710159/rhoma-irama-tunggu-100-hari-jokowi)
