TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

Bangladesh Serukan Myanmar Bertindak Cepat Untuk Lindungi Warga Rohingya


Dhaka, - Pemerintah Bangladesh menyerukan Myanmar untuk mengambil langkah-langkah cepat guna melindungi warga minoritas Rohingya. Seruan ini disampaikan setelah ribuan warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh dalam beberapa hari ini.

Menurut sejumlah warga Rohingya, tentara Myanmar telah membakar desa-desa dan memperkosa para remaja putri. Pasukan Myanmar telah menyerbu kawasan di negara bagian Rakhine, di sepanjang perbatasan Myanmar dengan Bangladesh, sejak serangkaian serangan mematikan terhadap pos-pos polisi perbatasan, bulan lalu. Sembilan polisi Myanmar tewas dalam serangan beruntun tersebut.

Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 30 ribu warga Rohingya terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka sejak penyerbuan pasukan militer Myanmar tersebut.

Pemerintah Bangladesh menyatakan, ribuan warga Rohingya telah masuk ke negeri itu. Ribuan orang lainnya dilaporkan sedang berkumpul di perbatasan Bangladesh.

Kementerian Luar Negeri Bangladesh telah memanggil duta besar Myanmar untuk menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan di Rakhine bagian barat.

"Meskipun ada upaya tulus dari penjaga perbatasan kami untuk mencegah aliran masuk tersebut, ribuan warga Myanmar yang tertekan, termasuk kaum wanita, anak-anak dan para lanjut usia terus menyeberangi perbatasan menuju Bangladesh," demikian disampaikan seorang pejabat pemerintah Bangladesh.

"Ribuan orang lainnya dilaporkan sedang berkumpul di perlintasan perbatasan," imbuhnya.

Pemerintah Bangladesh pun menyerukan pemerintah Myanmar untuk mengambil langkah-langkah cepat sehingga warga minoritas Rohingya tidak terpaksa mencari perlindungan dengan menyeberangi perbatasan.

Menurut kebanyakan warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh, mereka telah berjalan kaki selama berhari-hari dan menggunakan perahu-perahu reyot untuk menyeberang ke negeri tetangga itu. Di Bangladesh sendiri, ratusan ribu pengungsi Rohingya telah bermukim selama puluhan tahun.

Sejak kekerasan kembali pecah di Rakhine bulan lalu, PBB dan komunitas internasional telah mendesak pemerintah Bangladesh untuk membuka perbatasannya guna mencegah bencana kemanusiaan.

Namun penjaga perbatasan Bangladesh malah semakin mengintensifkan patroli dan otoritas penjaga pantai mengerahkan lebih banyak kapal-kapal. Menurut pejabat-pejabat Bangladesh, mereka telah menghentikan sekitar seribu warga Rohingya yang diam-diam berhasil menyusup ke perbatasan sejak Senin, 21 November lalu.

Mengenai tudingan pembakaran desa-desa Rohingya, militer Myanmar telah membantahnya. Namun organisasi HAM, Human Rights Watch menyatakan, bahwa dengan menggunakan citra satelit, pihaknya telah mengidentifikasi 820 bangunan yang musnah dibakar di lima desa Rohingya antara 10-18 November lalu

sumber : www.detik.com

Type above and press Enter to search.