Merdeka.com - Perilaku guru di Situbondo, Jawa Timur, ini tak
pantas ditiru. Bukannya memberikan pelajaran, guru berinisial HW, itu
malah mencabuli empat murid didiknya.
Perbuatan tak senonoh
tersebut terungkap setelah lima orangtua murid melaporkannya ke pihak
kepolisian. Laporan tersebut diterima kepolisian pada Rabu (16/11).
"Memang
benar lima orang wali murid sekolah dasar tersebut pada Rabu (16/11)
sore melaporkan dugaan pencabulan yang diduga dilakukan oleh oknum guru
di sekolah korban berinisial HW," ujar Kasat Reskrim Polres Situbondo,
AKP I Gede Lila Buana Arta di Situbondo, Kamis (17/11).
Dia
mengemukakan dalam laporan dugaan pencabulan ke polisi. Para korban yang
rata-rata masih berumur 9 tahun itu mengaku telah dicabuli guru
pengajar bernama HW.
Dia mengatakan, para korban diperdaya oleh
oknum guru dengan berpura-pura memanggil muridnya untuk disuruh membeli
rokok ke ruangannya. Akan tetapi korban setelah sampai di ruangan pelaku
langsung mencabulinya dengan memberikan uang Rp 10.000 agar supaya
tidak menceritakannya kepada orang lain.
"Kami masih akan
memeriksa saksi-saksi dan selanjutnya akan memanggil terlapor sebagai
saksi dan apabila terbukti dan mengakui perbuataannya, tentu kami akan
langsung memprosesnya dan akan menjerat dengan Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak," kata Gede Lila.
Sementara
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) pada Dinas Pendidikan
Situbondo Mohammad Hasyim mengaku akan segera melakukan pemanggilan
terhadap oknum guru yang dilaporkan atas dugaan pencabulan terhadap
empat siswinya itu.
"Oknum guru tersebut memang mengajar di salah
satu SD negeri di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa. Dan kami sudah
melakukan pemanggilan terhadao UPTD dan pengawas, kepala sekolah serta
yang bersangkutan untuk mengklarifikasi kebenarannya," katanya.
Menurutnya,
oknum guru yang dilaporkan oleh wali murid atas dugaan pencabulan itu
tidak lama lagi atau sekitar tiga bulan kedepan sudah pensiun menjadi
guru.
"Jika dugaan pencabulan itu benar tentu kami sangat
prihatin dan yang pasti Dinas Pendidikan akan memberikan sangsi sesuai
kesalahaannya, namun walau bagaimana kami harus mengklarifikasi terlebih
dahulu," tandasnya.
Meriahnya Lomba karoke 22 tahun ads







