TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

Dedi Mulyadi Minta Siswa Wudu Dulu Sebelum Belajar


PURWAKARTA, (PR).- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Selasa 13 Desember 2016, mengumpulkan seluruh guru agama yang dinyatakan lulus dalam seleksi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Purwakarta di Bale Sawala Yudhistira, kompleks Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, sebanyak 365 tenaga pengajar untuk pelajar muslim, 22 tenaga pengajar untuk pelajar Katholik dan Kristen Protestan, 3 tenaga pengajar untuk pelajar Budha dan 3 lainnya untuk pelajar Hindu dinyatakan lolos oleh lembaga yang menjadi leading sector program ini.
Total sebanyak 393 Guru Agama bersiap untuk memberikan pelajaran mulai hari Senin 19 November 2016 mendatang dan diberikan gaji oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta sebesar Rp1,5 Juta dalam setiap bulannya.
Dalam kesempatan ini, pria yang akrab disapa Kang Dedi tersebut memberikan arahan terkait metodologi pengajaran Baca Tulis Al Qur’an, Kitab Kuning dan Kitab agama lain sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh pelajar di Purwakarta.
“Keinginan Pemerintah Kabupaten Purwakarta bukan saja mencetak pelajar yang pandai membaca kitab agamanya. Tetapi, mereka juga harus mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam kitab agama mereka, sehingga metodologinya tidak boleh teoritik tetapi harus aplikatif,” kata Dedi.
Dedi mencontohkan, sebelum masuk ke dalam pelajaran inti, seluruh pelajar harus berada dalam keadaan suci seperti berwudhu bagi pelajar muslim. Menurut dia ini penting untuk menciptakan kondisi psikologi siswa yang nyaman saat menerima pelajaran.
“Kemudian nilai kesucian ini harus mereka aplikasikan dalam pergaulan bersama kawan-kawannya, suci dalam berucap, tidak boleh berkata kotor juga suci dalam tindakan, membangun semangat saling membantu dan toleransi sesama kawan,” ujarnya.
Lebih jauh, pria yang juga aktif sebagai Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Purwakarta ini mengingatkan pentingnya ketauladanan guru bagi pelajar. Menurut dia, guru harus menjadi cermin setiap pokok bahasan yang diberikan kepada pelajar.
“Karena kita sedang bicara agama maka guru harus menjadi ‘uswatun hasanah’ atau contoh yang baik bagi pelajar. Keteladanan sangat penting, aspek inilah yang hari ini langka,” tandasnya.
Salah seorang pengajar yang lulus seleksi, Lukman (31) asal Plered Purwakarta mengatakan dirinya menyambut baik program terobosan yang dilakukan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini.
Pria lulusan Pesantren dengan metodologi pengajaran salafiyyah ini juga berujar sebenarnya pengajaran kitab kuning sudah dilakukan di madrasah yang berada di sekitar kampungnya, hasil yang lebih baik ia harapkan ketika program ini digulirkan juga untuk sekolah negeri di seluruh Purwakarta.
“Selama ini hanya terbatas di madrasah yang ada di kampung-kampung. Hasilnya tentu kita harapkan lebih baik lagi karena kini program belajar membaca kitab kuning sudah merambah ke sekolah negeri di Purwakarta,” kata Lukman



Type above and press Enter to search.