KARAWANG, RAKA - Sedikitnya ada 5 ribu kepala keluarga yang tersebar di
27 kecamatan belum menikmati listrik. Kepala desa yang warganya mendapat
program listrik desa (lides) juga mempertanyakan realisasi program
tersebut. Karena hingga Desember ini masih belum tuntas.
Seperti disampaikan Kepala Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari, Iding
Suhardi, ada sekitar 61 rumah lagi yang masuk program lisdes tapi belum
mendapatkan sambungan listrik. Padahal, sudah beberapa kali dilakukan
rapat dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi
(Disperindagtamben) termasuk PLN, jika pertengahan bulan Desember harus
selseai. "Di tahun 2016, warga Gembongan yang masuk program lisdes
sekitar 150 orang, yang sudah terpasang 90. Sisanya 60 masih belum. Ada
hambatan persoalan perubahan daya," ujar Iding kepada Radar Karawang,
Minggu (4/12).
Saat ini warganya berharap agar listrik bisa segera disambungkan,
sehingga malam hari tetap bisa melakukan aktivitas. Terutama mereka yang
memiliki anak masih usia sekolah. "Katanya paling lambat tanggal 15
Desember, makanya kami harap bisa segera tuntas yah," ujarnya.
Kepala Disperindagtamben Karawang, H Hanafi menyampaikan, program lisdes
dipastikan bisa tuntas sesuai target. Dia menjanjikan bisa selesai
sekitar dua minggu. "Memang ada hambatan, soal lelang yah. Kami tolak
karena tidak sesuai spesifikasi. Tapi sekarang sudah selesai. Paling dua
minggu lagi juga semuanya beres," ujar Hanafi.
Disinggung mengenai persoalan daya yang terus dikhawatirkan para kepala
desa, dia menyampaikan warga bisa meminta untuk menurunkan daya 450 atau
900. Dengan catatan yang bersangkutan terdaftar pada Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). "Tapi tetap bisa diurus
kok. Meski sudah dipasang yang 1.300 Va. Kemudian dalam perjalanan dia
terdaftar pada data TNP2K. Maka bisa meminta untuk pengurangan daya,"
pungkasnya
sumber : radar-karawang.com
