TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

Sambut Tanam Rendeng, Warga Gelar Sedekah Bumi



ADS SUBANG - Setiap memasuki musim tanam rendeng, seusai panen musim gadu, sebanyak warga di beberapa daerah Kabupaten Subang menggelar tradisi ruwatan/syukuran, seperti berlangsung di Desa/Kecamatan Tambakdahan belum lama ini. Mereka rutin setiap tahun melaksanakan tradisi hajat/sedekah bumi. Kegiatannya dilaksanakan seusai panen musim gadu, dan menyambut tibanya musim tanam rendeng.
Acara Hajat/Sedekah bumi di Desa Tambakdahan sudah turun temurun, dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada yang maha kuasa dengan hasil panen yang diperoleh, sekaligus pula memanjatkan doa agar diberikan berkah pada musim tanam rendeng yang mereka songsong.
Kegiatan Ruwatan Bumi diawali memanjatkan doa bersama di halaman kantor desa. Kemudian kepala desa bersama aparatnya, serta para tokoh masyarakat maupun pemuda, LPM, dan BPD bergerak jalan kaki, membentuk iring-iringan. Mereka terlebih dahulu keliling kampung sambil diiringi alunan musik Tardug.‬ Kemudian ke arah kantor kecamatan, disana rombongan diguyur air oleh warga maupun aparat kecamatan. Dari sana rombongan melanjutkan perjalanan menuju irigasi. Iring-iringan berhenti di sekitar pintu irigasi Adul/Bendung gadung dua di Kampung Tambaksari yang menjadi pembagi distribusi air ke 600 ha sawah di Desa Tambakdahan. Di sana rombongan memanjatkan doa bagi para leluhur, utamanya para kades yang menjadi pendahulu. Tanpa dikomando, aparat desa langsung ramai-ramai menggotong kades, dan melemparkannya ke irigasi. Kemudian mereka menyusul bersama sama terjun ke saluran irigasi.‬
Kades Tambakdahan Iwan Gunawan mengatakan hajat/sedekah Bumi sudah turun temurun, dilaksanakan rutin setiap tahun. Waktunya seusai panen ke tiga dan menjelang tanam padi musim rendeng. "Kegiatan ini sebagai bentuk syukur terhadap berkah yang didapat. Kemudian mengirim doa bagi lurah terdahulu. Sebab tanpa mereka tak akan ada Tambakdahan, Kami sekarang hanya melanjutkan. Terjun bersama-sama masuk ke irigasi ini juga sudah menjadi tradisi, pasti dilakukan setiap acara ruatan bumi," ujarnya.‬
Dikatakan pelestarian tradisi ini juga sesuai misi yaitu melestarikan adat, tetapi pihaknya ingin masyarakat tahu makna acara ini, bukan hanya luar berupa hiburan, tapi makna syukuran. "Kita hidup di bumi, segala yg dimakan hasil bumi. Berarti harus bersyukur. Masyarakat juga harus bisa memaknai pentingnya kelestarian bumi untuk kelangsungan hidup. Jadi bumi dijaga, dan masyarakat harus lebih peduli lingkungan," katanya.‬
Dijelaskannya hajat/ sedekah bumi ini warisan tradisi dan kebudayaan yang sudah lama ada di desa Tambakdahan, sehingga harus terus dilestarikan bersama. Selain itu merupakan ajang silaturahmi antara aparatur pemerintah desa dengan masyarakat serta suatu ajang berbagi.
"Hajat bumi ini merupakan wujud ungkapan rasa syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rezeki kepada kami semua. Acara ini bukan milik desa tapi milik masyarakat bersama. Desa hanya fasilitator melaksanakan keinginan masyarakat, tapi tetap mengawal jangan sampai melenceng terlalu jauh, agar terhindar dari kemusrikan," ujarnya


SUMBER : www.pikiran-rakyat.com

Type above and press Enter to search.