TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

Bahaya, Bus tak Layak Jalan Marak Lintasi Puncak

CIBINONG, (PR).- Hanya dalam waktu dua jam, petugas menjaring belasan bus yang melanggar aturan lalu lintas di Jalur Puncak, Senin 24 April 2017. Bus-bus itu tak dilengkapi dokumen kendaraan bahkan dianggap tak layak beroperasi. Kendaraan diduga  tak menjalani perawatan rutin hingga berpotensi masalah teknis sehingga bisa mengancam keselamatan penumpangnya.
Operasi dilakukan petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Eddy Wardani, mengakui razia tersebut sebagai upaya mengantisipasi kecelakaan. Insiden terakhir dialami bus HS Transport yang mengakibatkan korban meninggal sebanyak 4 orang dan melukai puluhan korban lain. Bus itu diduga mengalami rem blong hingga menyebabkan tabrakan beruntun di Tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 22 April 2017.
"(Pengecekan bus) sudah dimulai hari ini. Ada razia tepadu dengan kepolisian terhadap kendaraan bus dan truk yang mau naik ke Puncak. Hasilnya​, 8 bus tidak lengkap STNK dan SIM namun layak jalan dan 7 bus tidak layak jalan," kata Eddy. Bus yang tidak disertai dokumen hanya ditilang. Sedangkan 7 bus yang dinyatakan tidak layak ditahan polisi.
Eddy menjelaskan, kriteria bus yang tidak layak beroperasi seperti rem kurang pakem, ban gundul, dan kerusakan teknis lain yang berpotensi mengurangi performa kendaraannya. Selanjutnya, petugas meminta pihak pengelola bus memindahkan penumpang ke armada bus yang lebih layak untuk mencegah korban akibat kecelakaan lalu lintas serupa.

Dari luar Jabar

Sebagian besar bus yang terjaring razia itu diakui berasal dari luar daerah bahkan luar Provinsi Jawa Barat. Dishub Kabupaten Bogor juga memastikan bus yang mengalami kecelakaan di jalur Puncak umumnya berasal dari luar daerah. Kepala Bidang Keselamatan di dinas terkait, Muslim Akbar, mengaku sering mendapati sopir tak memiliki surat keterangan uji berkala kendaraan atau surat keterangan palsu.
Menanggapi dugaan bus alami rem blong pada tabrakan beruntun pekan lalu, Muslim menilai perlu menyelidiki lebih lanjut kebenarannya. "Setelah diperiksa sistem rem baik. Tapi banyak​ faktor yang bisa mengakibatkan rem tidak berfungsi dengan baik diantaranya, kelebihan muatan, kejenuhan minyak rem perlu penggantian rutin, paking plat tidak ada sehingga air bisa masuk ke kampas rem. Direm secara terus menerus suhu kampas naik efek gesek kaca terjadi rem tidak berfungsi," katanya menjelaskan.
Ia menduga, rem blong juga bisa disebabkan engine brake yang tidak berfungsi hingga tidak mampu menurunkan gigi perseneling. Muslim menilai ketika exchaust brake tidak berfungsi atau tidak digunakan, rem akan bekerja berat. Kecelakaan tersebut menurutnya bisa disebabkan pengemudi yang tidak faham dengan karakteristik kendaraan.

Gunakan Teknologi

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Hasby Ristama mengaku masih mengembangkan kasus tabrakan beruntun di Puncak setelah menetapkan sopir bus HS Transport sebagai tersangka. Petugas kepolisian telah memeriksa banyak saksi dari penumpang maupun pengendara lain dan warga setempat. Data-data yang diperoleh akan dipadukan dengan metode penyelidikan menggunakan teknologi yang ia sebut traffic accident analysis.
"Teknik itu adalah teknik polisi secara ilmiah dengan teknologi seperti fotomografi pencitraan jalan menggunakan drone. Sebelumnya kita lakukan marking atau menandai q-point tabrakan sebelum dan setelah kejadian. Setelah ditandai dan difoto nanti bisa terbaca di software khusus," kata Hasby menjelaskan. Selain menggunakan teknologi, jajarannya juga melakukan pemeriksaan pada kendaraan yang terlibat tabrakan khususnya bus yang memulai kecelakaan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan bus, petugas menemukan kerusakan pada roda bus yang menunjukkan tindakan pengereman menggunakan perseneling secara terus-menerus. Bahkan, Hasby meyakinkan bus tidak dilengkapi dengan rem tangan. Ia juga menyimpulkan kecelakaan disebabkan rem blong karena mendapati kampas rem bus sangat tipis dan tidak bisa digunakan optimal.

sumber : www.pikiran-rakyat.com

Komentar0

Type above and press Enter to search.