TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

Melacak keberadaan Habib Rizieq

Habib Rizieq Shihab. © Liputan6.com/Immanuel Antonius
   
Merdeka.com - Muhammad Rizieq bin Hussein Syihab atau akrab disapa Habib Rizieq Syihab hingga kini masih 'betah' bermukim di Saudi Arabia. Keberadaannya di Tanah Suci umat Islam tersebut tercatat sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus chat berbau pornografi dengan Firza Husein, 29 Mei 2017 silam.

Namun, 21 Februari 2018, Rizieq dikabarkan akan pulang. Panitia penjemputan pria kelahiran Jakarta 24 Agustus 1965 itu dibentuk. Praktis, Kepolisian menyiapkan ribuan personel untuk pengamanan. Mengingat yang akan didatangi simpatisan Rizieq, yakni Bandara Soekarno-Hatta masuk salah satu objek vital.
Sayang, Rizieq batal pulang. Ia beralasan urung pulang usai mendapat wasiat dari gurunya di Madinah. Tak lama berselang, gurunya tersebut meninggal dunia.
"Beliau kembali menegaskan wasiatnya kepada saya, 'jangan kau kembali ke Indonesia sebelum kau mendapat bisyarah dan isyarah (petunjuk dan simbol)'. Innalilahi Wa Innailaihi Rajiun, baru beberapa hari lalu beliau guru saya tercinta wafat meninggal dunia," kata Habib Rizieq via pesan suara di Masjid Baitul Amal, Cengkareng, Tangerang, Rabu (21/2).
Sebetulnya, dimanakah keberadaan Rizieq kini. Sebab, sempat beredar foto yang memperlihatkan jika Rizieq tengah berada di sejumlah negara.
Ketua Lembaga Dakwah Front Pembela Islam (FPI) Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin menegaskan Habib Rizieq masih berada di Mekkah.
"Beliau ada di Mekah," ujar Novel saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (21/2).
Novel membeberkan, Rizieq memiliki banyak agenda selama berada di Tanah Suci. Salah satunya berdakwa dan menerima jemaah asal Indonesia.
"Luar biasa kesibukan beliau selain menerima tamu dari seluruh dunia yang umrah yang kenal Habib Rizieq mereka mampir ke kediaman beliau. Kalau jemaah Indonesia jangan ditanya lagi dah penuh rumah habib," bebernya.
Pada kesempatan itu, Novel juga mengkritisi maraknya penyerangan terhadap ulama. Ia menilai kejadian tersebut bersifat sistemik.
"Sangat aneh sudah puluhan orang gila bisa terorganisir rapi dan bisa dibidik ke ulama dan ustaz serta tahu waktu dan tempat," tegasnya. [rhm]
Sumber : www.merdeka.com

Komentar0

Type above and press Enter to search.