Tidak enak rasanya jika Akang Eteh belum mengenal berbagai
macam keunikan budaya yang ada di Indonesia. Nah kali ini ADS Radio
mempunyai satu garapan istimewa di bulan Mei 2012, yang akan mengajak Akang
Eteh mengenal Indonesia lebih dalam
dari sisi budaya dan tidak merubah sedikitpun kekhasannya. Semuanya Hanya ada di JELAJAH INDONESIA tayang setiap dinten Sabtu tabuh 08.00 wib. Dan untuk edisi kedua JELAJAH INDONESIA, ADS Radio akan mengajak Akang Eteh untuk menjelajahi dan mengenal Suku Baduy di Pedalaman Banten.
dari sisi budaya dan tidak merubah sedikitpun kekhasannya. Semuanya Hanya ada di JELAJAH INDONESIA tayang setiap dinten Sabtu tabuh 08.00 wib. Dan untuk edisi kedua JELAJAH INDONESIA, ADS Radio akan mengajak Akang Eteh untuk menjelajahi dan mengenal Suku Baduy di Pedalaman Banten.
Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat
Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan
sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat
tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya
mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan
masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah
karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara
dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai
urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka,
atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo.
Wilayah kanekes bermukim tepat di kaki
pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten
Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota
Rangkasbitung. Tidak heran bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa
sunda dialek Sunda-Banten. Namun mereka juga lancar menggunakan Bahasa
Indonesia ketika berdialog dengan penduduk luar.
Suku Baduy sendiri terbagi menjadi tiga
kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001). Kelompok
tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Baduy Dalam.
Yaitu kelompok Baduy yang paling ketat mengikuti adat mereka. Terdapat
tiga kampung pada kelompok Baduy dalam yaitu: Cibeo, Cikartawana, dan
Cikeusik. Ciri khas orang Baduy Dalam adalah mereka mengenakan pakaian
yang berwarna putih alami dan biru tua serta mengenakan ikat kepala
putih. Kelompok yang kedua adalah Baduy Luar atau dikenal
sebagai kelompok masyarakat panamping. Yang berciri mengenakan pakaian
dan ikat kepala berwarna hitam. Dan tersebar mengelilingi wilayah Baduy
Dalam seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain
sebagainya. Lain halnya kelompok ketiga disebut dengan Baduy Dangka,
mereka tinggal di luar wilayah Kanekes tidak seperti Baduy Dalam dan
Luar. dan saat ini hanya 2 kampung yang tersisa yaitu Padawaras
(Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam).