Paris - Warga Amerika dewasa dapat meningkatkan harapan hidup
mereka dua tahun dengan mengurangi duduk kurang dari tiga jam sehari,
kata para peneliti Selasa, meskipun hal itu cukup berat.
Mengurangi menonton televisi kurang dari dua jam sehari juga bisa
menambah hidup 1,4 tahun, tim AS mengatakan dalam sebuah makalah jurnal
online BMJ Open.
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang dewasa AS menghabiskan sekitar 7,7 jam per hari untuk "perilaku berdiam diri".
"Ya, itu akan menjadi tantangan," kata penulis Peter Katzmarzyk dari
Pennington Biomedical Research Centre kepada AFP untuk mengurangi duduk -
mengingat kebanyakan orang menghabiskan waktu di belakang meja di
tempat kerja mereka.
"Di sisi lain, ada banyak strategi untuk mengurangi waktu duduk,
seperti lebih banyak berdiri saat bekerja, menggunakan meja berdiri atau
meja treadmill, gunakan pertemuan berjalan, mencari seseorang di lorong
daripada mengirim email ke mereka. "
Penelitian tersebut didasarkan pada perbandingan kesehatan penduduk
dan statistik gaya hidup dengan data polling yang tidak aktif.
Penelitian lain terkait waktu duduk atau menonton televisi dengan diabetes dan kematian akibat penyakit jantung atau stroke.
"Kami sekarang memiliki beberapa studi fisiologis menunjukkan bahwa
ketika Anda duduk, kaki otot (yang terbesar dalam tubuh) benar-benar
tidak aktif, yang menyebabkan masalah dengan bagaimana Anda menangani
gula darah dan bagaimana Anda menangani kolesterol," kata Katzmarzyk
melalui email.
"Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perpanjangan waktu duduk
dan waktu menonton TV mungkin memiliki potensi untuk mengurangi harapan
hidup di Amerika Serikat," tambah penelitian tersebut.
"... Perubahan yang signifikan dalam perubahan perilaku pada tingkat
populasi diperlukan untuk melakukan perbaikan nyata dalam harapan
hidup."
Makalah itu menekankan perkiraan teoritis, dan tidak boleh diartikan
bahwa orang yang kurang aktif harapan hidupnya berkurang 1,4 atau dua
tahun lebih sedikit daripada yang lain.
"Harapan hidup adalah statistik penduduk dan tidak berlaku untuk individu."
Penelitian itu menggunakan data penduduk AS dan tidak bisa diterapkan ke negara lain, kata Katzmarzyk.
(http://id.berita.yahoo.com/studi-kurangi-duduk-bisa-perpanjang-hidup-054808225.html)