TfMlGpA0TSd6GUd6GSGlBUM9BY==

Nama Sekolah di Purwakarta Ganti Jadi Nama tokoh Sunda

Nama Sekolah di Purwakarta Ganti Jadi Nama tokoh Sunda
Rabu, 28 Januari 2015 - 07:34

(Purwakarta) – Biasanya nama sekolah identik dengan nama kabupaten atau kotanya. Yang membedakan hanya angka di depan nama kota/ kabupaten itu. Misalkan saja, SMAN 1 Jakarta atau SMAN 23 Yogyakarta. Namun tak demikian dengan di purwakarta. Kabupaten di jawa barat ini resmi mengambil nama tokoh Sunda dan pemimpin terdahulu di purwakarta dan di jawa barat untuk menamai seluruh sekolahnya mulai SD hingga SMA sederajat yang berjumlah 618 sekolah ini.
Untuk memastikan tokoh kerajaan Sunda ataupun pemimpin di jawa barat terdahulu itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, Pemkab setempat menggandeng Tim sejarahwan dari departemen sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung yang diketuai Profesor Nina Herlina Lubis. Secara resmi, dalam seminar Penggantian Nama Sekolah itu, Tim ini membedah tokoh terkait dihadapan seluruh kepala sekolah di purwakarta, Selasa 27 Januari 2015 di bale citra resmi, purwakarta.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi membenarkan jika seminar ini adalah mitembeyan (memulai) penggunaan nama sekolah dengan nama tokoh kerajaan Sunda dan tokoh yang memimpin di jawa barat yang memiliki keterkaitan dengan rundayan (silsilah) kerajaan Sunda.
Menurutnya, ini sengaja diambil untuk menghilangkan kesan adanya sekolah unggulan dan non unggulan. Jadi menurutnya jika masih merujuk penamaan sekolah dengan gaya sekarang itu memungkinkan persaingan tak sehat antar sekolah.
“Coba sekarang ada SMAN 1 purwakarta dibilang unggulan sementara sekolah di SMAN 1 maniis di ujung purwakarta tidak unggulan, ini kan bentuk pemikiran yang salah. Ini harus dihilangkan”
Terkecuali itu menurutnya, penamaan ini bukan sekedar simbolisasi saja. Tetapi lebih dari itu memberikan isi (spirit) silsilah tokoh-tokoh yang pernah harum membawa kerajaan Sunda pada masa kejayaannya. Pelajar diberikan wawasan sejarah nenek moyangnya minimalnya dari nama sekolah saja, mereka (pelajar) bisa memperdalam dan memaknai nama tokoh itu.
“Jadi kalau di Sunda ada miindung ka waktu mibapa ka zaman, kita harus memaknai perubahan dari masa ke masa. Pergantian nama sekolah ini menjadi permulaan membangun tata nilai pendidikan. Nilai imanensi dan transendensi. Jadi kudu ka handap akaran dengan keunggulan masa lalu dan kudu ka luhur sirungan siap berkontribusi untuk masa depan.”, tambahnya.
Sementara itu, sejarahwan Sunda Profesor Nina Lubis menyambut baik adanya pergantian nama sekolah ini. Menurutnya ini bagian merubah karakter Generasi bangsa yang harus dipupuk dengan pemahaman sejarah masa lalu leluhurnya.
“Namun begitu, nama tokoh yang kami berikan untuk nama sekolah ini tidak sembarangan. Ini sudah melalui kajian matang termasuk sifat dan gaya kepemimpinan tokohnya. Ada beberapa tokoh Sunda yang memiliki perangai tidak baik misalkan sering mabuk-mabukan dan poligami, ya kita tidak gunakan nama tokoh itu.”, terang Nina.
Sumber yang digunakan untuk mencari nama tokoh yang sesuai, didapat tim ini dari buku sejarah Sunda, sejarah kota dan kabupaten di jawa barat dan Banten. termasuk sumber penelitian, Tesis dan disertasi serta sumber pembandingnya berupa dokumen dari luar negeri seperti Portugis dan Belanda.
“Kita juga tak hanya berikan nama tokoh begitu saja. Nanti di sekolah itu diberikan keterangan sejarah asal usul nama tokoh tersebut. Malah kita sesuaikan nama tokoh itu dengan kultur sekolahnya. Misalkan saja SMKN 2 Purwakarta yang banyak dihuni pelajar perempuan, nama nya menjadi SMKN Nyi Subanglarang. Subanglarang sendiri seorang istri raja Sunda Prabu Siliwangi, dia santri Syekh Quro penyebar Islam di tatar Sunda.”, pungkasnya.
Berikut contoh beberapa sekolah yang diganti namanya :
1. SMAN 1 Purwakarta : SMAN Sri Baduga Maharaja
2. SMAN 2 Purwakarta : SMAN Prabu Niskalawastu Kancana
3. SMKN 1 Purwakarta : SMKN Prabu Surawisesa
4. SMKN Campaka : SMKN Tajimalela
5. SMPN 3 Pasawahan : SMPN Maharaja Ragamulya Luhur Prabhawa
6. SMPN 2 Plered : SMPN Ki Gedeng Luragung
7. SDN 4 Nagrikidul : SDN Ki Hajar Sukharesi
8. SDN 2 Bunder : SDN Sultan Pangeran Natawijaya

Humas Setda Purwakarta

sumber: