ISIS mengklaim sebagai otak ledakan bom bunuh diri di utara Baghdad,
Irak. Dalam kejadian itu sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50
orang luka-luka.
Salah satu pelaku pengeboman meledakkan
kendaraan dengan muatan peledak di pintu masuk sebelah selatan Tikrit.
Sementara pelaku lainnya meledakkan ambulans di halaman parkir dan
tempat suci kelompok Syiah di Samarra.
"Ledakan di Tikrit
menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai sekitar 33 orang. Sementara
ledakan di Samarra menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 25 orang,"
kata Kepala Keamanan Provinsi Salahudin Jassem al-Jbara, dilansir dari
kantor berita AFP, Senin (7/11/2016).
Sementara itu di lokasi
tempat suci kelompok Syiah yang berada di kota Samarra peziarah asal
Iran tak luput jadi korban. Lokasi tersebut sebelumnya pernah dibom pada
2006 dan membentuk sebuah gelombang sektarian kekerasan yang brutal.
ISIS
mengklaim menjadi dalang serangan hari Minggu (6/11/2016). Dalam
pernyataannya ISIS menyebut ada tiga pelaku bom bunuh diri, dua di
Samarra dan satu yang menyerang Tikrit.
ISIS menyatakan dua
pelaku pengeboman memiliki nama julukan 'Al-Moslawi' yang menunjukkan
mereka berasal dari Mosul. Meski bisa saja itu merupakan upaya
propaganda untuk mengaitkan dengan militan dari wilayah lain yang ikut
berperang untuk Mosul.
Tapi selain dari nama-nama dari dua pembom, pernyataan ISIS tidak membuat referensi ke Mosul.