Relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Ahmad Dhani keterlaluan.
Pasalnya dalam orasi demonstrasi 4 November lalu, Dhani melontarkan
kata-kata kasar kepada presiden.
"Terus terang kami semua
tersinggung dengan perkataan dia yang tidak beradab, keterlaluan yang
menyebut presiden dengan kata-kata yang tidak pantas ya kebun
'binatanglah' itu," kata Ketua Umum Laskar Relawan Jokowi (LRJ) Riano
Oscha saat berbincang, Senin (7/11/2016).
Riano menyinggung soal
orasi Dhani yang terekam dalam video yang viral di berbagai media
sosial. Riano menyebut rekaman video dan transkrip itulah yang menjadi
bukti laporan dia.
"Bukti video rekaman utuh dan transkrip kami
lampirkan bahkan beberapa saksi yang di lokasi kejadian Medan Merdeka
Utara juga kami bawa sebagai saksi," jelas dia.
Dia menyebut
banyak anggotanya yang tersulut emosi karena melihat dan mendengar
kata-kata Dhani dalam video tersebut. Oleh karena itu Riano mengambil
jalur hukum melaporkan Dhani ke polisi.
"Coba siapa yang enggak
marah, presiden itu kepala negara lho. Saya kira ini salah satu cara
yang bijaksana dengan langkah hukum," kata dia.
Pihaknya pun akan
mengawal laporan dugaan penghinaan kepada kepala negara yang dilakukan
oleh cawabup Bekasi itu. Dia pun menuntut Dhani segera diproses hukum.
"Ya
kita akan kawal terus agar pihak berwajib dalam hal ini polri tegas
menegakkan hukum yang berlaku. Ini bukan persoalan main-main, ini soal
kepala negara, kami semua tersinggung. Tuntutan kami agar yang
bersangkutan segera diproses secara hukum," kata dia.
Riano
kembali menyayangkan ucapan Dhani yang malah bernada provokasi. Sebagai
warga negara Indonesia sekaligus relawan dia merasa tersinggung.
"Dengan
memanfatkan aksi yang berlangsung damai itu untuk melakukan provokasi
dan lontaran-lontaran penghinaan dan pelecehan terhadap presiden. Saya
yakin banyak rakyat Indonesia seluruhnya tersinggung karena presiden itu
simbol negara. Di daerah mau buat laporan ke polisi juga," tutupnya.